Takut adalah anugerah dalam bungkusan yang tidak diinginkan. Itu sebabnya kita sering luput mensyukurinya dan lebih sering menganggapnya sebagai beban yang dititipkan.
Secara biologis, perasaan takut merupakan respon alamiah tubuh untuk mengabarkan bahaya. Tujuannya agar kita lestari dan senantiasa hidup lebih baik (survive).
Tanpa rasa takut, kita menyeberang jalan tanpa merasa perlu lirik kanan-kiri. Tanpa rasa takut, kita tidak akan merasa perlu giat dalam bekerja. Kita merasa bahwa menghasilkan uang itu tidak penting, hanya menguras tenaga. Padahal kita butuh uang untuk makan. Ya, makan untuk tetap bertahan hidup lebih lama.
Takut dalam sudut pandang yang netral dan tidak menghakimi sebetulnya punya saham besar dalam menggerakkan roda kehidupan manusia. Takut dalam pengertian ini lebih tepat dibahasakan sebagai bahan bakar yang tanpanya nuansa hidup kita bakalan hambar. Bahkan redup sama sekali.
Comments
Post a Comment
Sampaikanlah kesan Anda, dengan bahasa yang baik dan bermartabat. :)